-Irwandy J.
-Gabriella G.
-Jennifer W.
-Jessica
-Jovian L.
Mengangkat film : KINGDOM OF HEAVEN
Sutradara : Ridley
Scott
Produser : Ridley
Scott
Penulis : William Monahan
Tanggal dirilis : 2
Mei 2005
Pemeran : Orlando
Bloom, Eva Green, Liam Neeson, Edward Norton, Jeremy Irons, Marton Csokas
Musik : Harry
Gregson-William
Sinematografi : John
Mathieson
Penyunting : Dody
Dorn, Chisako Yokoyama (Director's Cut)
Distributor : 20th
Century Fox
Durasi : 143
min.(bioskop), 194 min.(Director's Cut)
Negara : Amerika
Serikat, Inggris, Spanyol, Jerman
Anggaran : $140
juta
Sinopsis :
Film Kingdom of Heaven yang disutradarai Ridley Scott dan
dirilis tahun 2005, banyak yang mengatakan merupakan film tentang perebutan
Jerusalem yang dianggap cukup objektif menggambarkan apa yang terjadi dibandingkan
film-film yang telah dibuat sebelumnya. Walaupun untuk beberapa penggambaran
cerita masih terjadi perdebatan terutama tentang detail.
Film ini menceritakan tentang perjalanan Godfrey penguasa
Ibelin dari Jerusalem mencari anaknya di Perancis. Dia bertemu putranya yang
bernama Balian yang bekerja sebagai pandai besi. Pada akhirnya Balian bersedia
pergi ke Jerusalem dan menjadi baron di Jerusalem. Hidupnya berubah 180 derajat
dari pandai besi menjadi kesatria Jerusalem.
Diceritakan dia adalah orang yang dipercayai Marshal of
Jerusalem Tiberias dan Raja Baldwin IV, bahkan Sybilla juga mempercayai Balian.
Tetapi dia bermusuhan dengan Guy de Lusignan, suami Sybilla.
Balian menghidupkan kembali Ibelin dengan membangun irigasi
di Ibelin. Dia hampir mati saat terjadi peperangan di Kerak dengan pasukan
muslim, saat dia mencoba menghadang pasukan muslim yang mencoba menyerang Kerak
untuk menangkap Reyanld. Reynald telah melanggar perjanjian antara Shalahuddin
dengan Baldwin IV dengan menyerang kafilah dagang muslim. Peperangan kecil itu
tidak menjadi besar setelah Baldwin IV datang ke Kerak untuk menghentikan
Shalahuddin dan berjanji untuk menghukum Reynald de Chatillon.
Kesehatan Baldwin IV terus memburuk karena terserang penyakit
lepra, sampai akhirnya dia meninggal karena lepra di usia 24 tahun. Dia
digantikan keponakannya Baldwin V yang masih berusia 9 tahun. Dikisahkan dalam
film ini Baldwin V, yang masih berusia 9 tahun, ternyata juga menderita
penyakit lepra. Sampai akhirnya dia dikisahkan dibunuh oleh ibunya sendiri,
Sybilla, dengan maksud sang ibu tidak ingin melihat anaknya menderita seperti
kakaknya Baldwin IV.
Dengan meninggalnya Baldwin V kekuasaan Kerajaan Jerusalem
jatuh ke tangan Sybilla yang memandatkan kekuasaannya kepada suaminya Guy de
Lusignan. Walaupun Sybilla dikisahkan tidak menyukai suaminya sendiri. Guy de
Lusignan menjadi raja baru Jerusalem meneruskan kekuasaan anak angkatnya. Dia
adalah seorang kesatria Templar yang fanatik dan arogan. Guy de Lusignan lalu
membebaskan kawan setianya Reynald de Chatillon dari penjara dan segera setelah
dibebasakan, Reynald berbuat onar dengan menyerang kafilah muslimin. Dia bahkan
membunuh adik dari Sultan Shalahuddin.
Sultan Shalahuddin lalu mengirim utusan kepada Guy de
Lusignan dengan tujuan agar Guy de Lusignan menyerahkan Reynald dan Jerusalem
kepada pasukan muslimin. Guy de Lusingnan menolak, bahkan memenggal kepala
utusan utama dari Sultan. Sultan mengirim utusan ini sebenarnya karena kedua
belah pihak masih terikat perjanjian yang telah dibuat sebelumnya. Tetapi apa
yang dilakukan Guy de Lusignan adalah sebuah deklarasi perang. Dia memilih
memobilisasi pasukannya untuk menyerang pasukan muslimdaripada mempertahankan
kota seperti yang diusulkan Balian. Dia membawa hampir semua kesatria yang
Jerusalem miliki untuk menghadang Shalahuddin.
Dalam perang antara Guy de Lusignan dan Sultan Shalahuddin
yang terjadi pada 4 Juli 1187 itu, Guy de Lusignan dan Reynald de Chatillon
tertangkap dan pasukan salib kalah oleh pasukan muslimin. Perang ini sampai
sekarang sering disebut sebagai Perang Hattin. Kekalahan sang Raja Jerusalem
membuat kejatuhan Jerusalem seperti tinggal menunggu waktu.
Pasukan muslimin semakin merangsek maju menuju Jerusalem
selangkah demi selangkah. Diceritakan dalam film bahwa penyerangan terjadi
dimulai pada pagi hari buta dan berselang beberapa hari saja dari Perang
Hattin. Tetapi pengepungan kota Jerusalem terjadi dimulai tanggal 20 September
1187 atau sekitar 78 hari setelah Perang Hattin. Dan Balian akhirnya menyerahkan
Jerusalem kepada Sultan Shalahuddin pada tanggal 2 Oktober 1187. Dua belas hari
pengepungan berakhir dengan damai setelah terjadi kesepakatan antara Balian
dengan Sultan. Pada awalnya Balian khawatir bahwa pasukan muslimin akan
membunuh semua yang ada di balik tembok Jerusalem seperti yang dilakukan
pasukan tentara salib Perang Salib I terjadi. Tetapi ternyata Shalahuddin
al-Ayyubi menjamin setiap orang Jerusalem yang ingin meninggalkan Jerusalem
akan dikawal sampai tujuan dengan aman.
Kesimpulan :
Harus diingat, konflik agama dan keimanan sudah pasti
memiliki banyak kendala. Scott memilih untuk berisiko: umat Nasrani memilih
perang karena kepercayaan, moral, dan sebagian karena rakus. Umat Islam dalam
film ini digambarkan sebagai kesatria yang maju perang untuk mempertahankan
diri dan karena moral. Scott memindahkan kisah abad ke-12 dengan aroma abad
ke-21 dengan sebuah tujuan penting: para tokoh sejarah di masa lalu seperti
Sultan Saladin dan Raja Baldwin bahkan jauh lebih bijaksana dan bermoral
daripada pemimpin di masa kini. Mereka mampu menjadi pemimpin yang rasional dan
membuang fanatisisme.
Pertumbuhan kaum fanatik dari semua agama (Islam, Kristen,
Yahudi) di abad ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan karena fanatisisme
tidak memberi ruang pada toleransi dan kehidupan damai. Scott mengirim misi itu
dengan jelas melalui Kingdom of Heaven, sebuah "kerajaan" yang hingga
kini masih terus penuh darah, dan tak kunjung menjadi "surga" di atas
bumi karena pergolakannya. Terlepas dari segala kontroversi dan opini yang
berkembang, film Kingdom of Heaven tidak mengadung SARA dan layak untuk
ditonton oleh tidak hanya kaum muslim, namun oleh seluruh pencinta film yang
menginginkan perspektif berbeda tentang Islam dalam film Hollywood.
Trailer :
No comments:
Post a Comment