Saturday, 13 September 2014

Resensi Film (The Agony and The Ecstacy)

Kelompok : Da Vinchi

  • Chitra Gunawan
  • Dessyana
  • Evelyn Rachelina
  • Geovanny Sudirgo
  • Jessie Jessieca Laura L
  • Vincent



Identitas Film:
  1. Judul Film               : The Agony and The Ecstacy
  2. Nama Pengarang  : Irving Stone
  3. Durasi Film             : 138 menit
  4. Pemeran Film        : Charlton Heston, Rex Harrison, Diane Cilento, Alberto Lupo
  5. Cinematography    : Leon Shamroy
  6. Editor Film              : Samuel E. Beetley
  7. Penayang               : 20th Century Fox
  8. Tanggal Tayang     : 7 Oktober 1965
  9. Produser Film         : Carol Reed
  10. Modal Film              : $7,175,000


Film 'The Agony and The Ecstacy' ini menceritakan tentang Seorang Pematung dari Florence bernama Michaelangelo Buonarroti. Ia pada awalnya ditugaskan untuk membuat kerajinan makam Paus di Roma. Sebaliknya, Paus Julius II memerintahkan Michaelangelo untuk membuat lukisan dinding di langit-langit kapel sistine menggambarkan 12 rasul. Setelah usaha pertamanya di lukisan para Rasul, Ia tidak mempunyai ide dan kemudian menghancurkan karyanya, kemudian melarikan diri ke Tambang Marmer, Carrara. Dia menghindar dari penjaga dan melarikan diri lagi ke pegunungan, dimana ia menjadi terinspirasi. 

Di medan perang, Michaelangelo Buonarroti meyakinkan Paus untuk mengubah grand design dan cat, tidak hanya pada panel langit-langit, tapi pada seluruh besinya. Pekerjaannya berlangsung nonstop, bahkan dengan massa dalam besi. Bulan yang sudah berganti tahun. Michaelangelo dituduh menghujat dengan menggambarkan simbol pagan dan mitos, namun ia tetap dibiarkan melanjutkannya. Suatu hari, Michaelangelo menderita kebutaan akibat keracunan cat dan kelelahan karena terlalu banyak pekerjaan. Sementara Michaelangelo mengalami pemulihan, Arsitek Paus Donato Bramante menekankan Paus Julius II untuk menggunakan Raphael agar menyelesaikan langit-langitnya. Tapi Michaelangelo menguatkan diri untuk tetap melanjutkan. Sementara itu, Paus Julius II terancam oleh pasukan Perancis dan Jerman, Kardinal merekomendasikan melarikan diri ke wilayah yang lebih aman dari Roma. Perancah lukisan diruntuhkan dan hak melanjutkan lukisan diberikan kepada Raphael. Raphael terkesan dengan pekerjaan yang dilakukan Michaelangelo dan memintanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Contessina De'Medici, mantan kekasihnya, meyakinkan Michaelangelo mengemis pada Paus untuk meminta agar dirinya diberi hak untuk melanjutkan lukisannya lagi. 


Kesimpulan: 
The Agony and The Ecstacy menyajikan jaman Rennaissance yang memperlihatkan Seni Budaya, Ikonografi Katholik, dan pengadilan Kepausan Roma. Paus Julius II meminta Michaelangelo untuk membuat lukisan dinding sistine. Sistine kapel langit-langit sebagai lambang non-denominasi harapan yang memiliki kekuatan mengubah Paus. 







No comments:

Post a Comment